Mendikbud Yakin Penambahan Jam Belajar Berdampak Positif
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, penambahan jam belajar siswa di sekolah akan memberikan dampak positif bagi siswa.
Anak-anak yang sekolahnya full day karakternya jauh lebih baik dari pada yang hanya sekolah setengah hari.
Anak-anak yang sekolah full day,
ujar Nuh, kegiatannya lebih terkontrol daripada yang setengah hari.
Lingkungan saat ini sudah berubah daripada lingkungan zaman dulu.
Kalau
anak hanya sekolah setengah hari, kata Nuh, anaknya pulang ke rumah,
ayah dan ibu tidak ada karena masih sibuk bekerja. Akibatnya anak tidak
ada yang mengawasi sehingga terkadang mereka memilih untuk bermain di
luar sehingga tidak terkontrol.
Tambahan jam belajar untuk
siswa SD, ujar Nuh, dari 26 jam menjadi 30 jam per minggu. Sedangkan SMP
dari 32 jam jadi 30 jam per minggu.
Penambahan jam belajar ini,
kata Nuh, misalnya jam pelajaran agama ditambah satu jam. Selain itu jam
pelajaran bahasa Indonesia juga ditambah.
"Masak bahasa Inggris
diajarkan empat jam per minggu, bahasa Indonesia hanya diajarkan dua jam
per minggu. Makanya jam pelajaran bahasa Indonesia ini perlu ditambah,"
ujar Nuh, Kamis, (13/8).
Lagi pula, ujar Nuh, berbagai studi menunjukkan sekolah full day menghasilkan
anak-anak yang relatif lebih bagus daripada yang sekolah setengah hari.
Sikap dan tindakan mereka terkontrol dengan baik sehingga anak didik
hasilnya memiliki karakter yang baik.
Tambahan jam belajar itu,
kata Nuh, tidak akan membebani siswa. Sebab satu jam dalam SD itu hanya
35 sampai 40 menit, bukan 60 menit.
Dikutip dari : http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/14/08/14/naatz2-mendikbud-yakin-penambahan-jam-belajar-berdampak-positif
Reporter : Dyah Ratna Meta Novia
Redaktur : Djibril Muhammad