Listrik dan Pengobatan
Banyak ilmuwan mendeteksi muatan listrik dengan kejutan yang diberikan alat ke otot dan saraf. "Sinyal listrik" yang dimiliki tubuh sangatlah kecil. Sinyal tersebut berjalan sepanjang saraf, kadang-kadang dengan kecepatan sangat tinggi. Sinyal-sinyal tersebut mendeteksi, mengkoordinasi, dan mengontrol organ perasa, otak, dan otot. Jika pulsa listrik yang sangat besar terus-menerus dialirkan ke dalam tubuh, akan timbul rasa geli dan sakit hingga dapat mengakibatkan otot bergerak tak terkontrol, terbakar, tidak sadarkan diri, bahkan kematian.
Namun, dokter menemukan bahwa listrik dapat digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit asalkan digunakan dengan hati-hati. Dewasa ini, pisau bedah yang dipanaskan dengan listrik digunakan untuk mengiris kemudian menutup pembuluh darah kecil guna mengurangi pendarahan selama operasi. Arus yang terkontrol yang melewati jaringan dapat mengurangi rasa sakit. Pembedahan yang rumit dapat dilakukan dengan menggunakan pisau bedah laser listrik.
Ada lagi alat yang bernama pacemaker (alat bantu pernapasan). Alat canggih ini adalah alat bantu pernapasan yang dapat ditanam di dalam tubuh. Tingkat derak jantung diatur oleh pacemaker itu sendiri, sebuah lapisan di sebelah kanan atas. Alat ini juga dapat menyesatkan, atau kadang-kadang jaringan penghantar listrik yang membawa impuls melalui otot jantung tidak bekerja dengan baik. Pacemaker buatan dapat dipasang di bawah kulit dan dihubungkan ke jantung dengan kawat panjang.
sumber: Jendela IPTEK (LISTRIK)